Kamis, 01 Agustus 2013

Indonesia....Aku bangga...Aku cintaa




Sore ini, selepas aku menonton film “Tanah Surga Katanya”  ini film lah yang nyeret aku tuk tuliskan sederet cerita nantinya, mungkin.
Awalnya sihh, aku iseng aja. Buka-buka folder film (karna kemaren dapet film baru dari temen) udah niat pengen nonton. Gak tau kenapa, aku langsung aja pilih yang judulnya “Tanah Surga Katanya” ini. Karna sekilas emang tampilannya beda gak kayak film lain, kalo yang lain kan setiap film tu di bungkus langsung ada semacam folder sekaligus program perangkatnya, sedangkan film ini, gak ada foldernya, bahkan...ku bilang ini film sekelas film kartun tom&jerry atau upin-ipin yang durasinya pendek. Setelah di putar, ternyata.. ini film durasinya satu setengah jam, yaudahh aku fikir, karna terlanjur udah buka yang ini n males buka yang lain yadah tonton film ini aja. 
Di film ini, tokoh Salman dan Kakeknya tuhh aku acungin jempol banget dahh. Mereka punya rasa Nasionalisme yang sangat tinggi. Meski mereka tinggal di tempat terpencil, n lebih malangnya, mereka berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat. Sumpehhhh...sampe nangis nih aku, terharu banget-banget. Aku jadi inget kampung halamanku, tempat aku di lahirkan.
Latarnya ini di Kalimantan Barat, ada hutan, bunyi hewan-hewan yang dulu biasa aku denger di sana, di dusun. Ada orang-orang yang jalan bawa keruntung (keranjang dari rotan yang cara bawanya di sanggah di kepala) juga jalannya yang banyak pake wot (jembatan satu kayu untuk menyebrangi rawa) sampan untuk menyebrangi sungai... hadohhhhh.... ini Cecar banget lahh... SP 8 pun ada tempat kayak ginian. Oya, yang bikin aku kaget lagi, tuh ada pohon karet yang di sadap meski hanya sekali lewat camera menangkapnya, hoho
Cocok banget dahh, kesannya. Karna kalo gak salah, beberapa hari lalu itu, aku sempet menggumam (ketika ngelamun sihh :P) aku kangen hormat sama cium bendera merah putih. Karna, emang semenjak kuliah, aku gak pernah lagi ikut upacara kayak anak sekolahan. Ehhh, taunya terkabul juga setelah nonton film ini, aku berasa jiwa mudaku kembali bangkit.
Intinya, aku bilang, makasih banget buat yang udah kasih aku film ini, asli bagus bangettttttttttt:D
#langsung aku sms nih orangnya, Sakinah ! anak Kimia Sains (pramuka juga)
Rasa Nasionalis aku tumbuh begitu besar sejak aku menghadiri acara Gladian Pimpinan Satuan ( DIANPINSAT ) di Palembang empat tahun yang lalu. Di sana, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya yang sangat-sangat hikmat, sampe-sampe aku sempet nangis pun, aku rasa, itu kali pertamanya aku ikut upacara yang sangat bikin aku tergerak n makin cinta Indonesia. Aku sangat bangga menjadi anak Indonesia.
Kedua, (flashback dikit) aku menangisi negeriku untuk kedua kalinya ketika aku di resmikan dan di ambil sumpah setelah mengikuti Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) Kabupaten Musi Rawas dan bergabung di Ikatan Alumni ( IKA LKS) sekaligus menjadi Pengurus Bersama (PB). Aku tak kuasa saat mencium Sang Saka Merah Putih dan hormat di depannya. Sudah terpanggil sangat jiwa nasionalisku saat itu.
Ketiga, masih di acara yang sama (LKS) tapi ini pada saat aku menjadi panitia dalam perekrutan anggota baru (LKS angkatan IX). Waktu itu aku jadi panitianya yang sekaligus ikut men-diklat mereka (adik-adk tingkatku). Kali ini, aku sudah merasa takut kehilangan rasa cinta terhadap tanah airku. Bahkan, aku sempat ingin sekali berlama-lama mencium bendera pusaka itu, (tapi ada yang mengingatkan untuk bergantian dengan yang lain juga).
Keempat, setelah aku mengikuti Perkemahan Penghayatan Lapangan (PPL) dan ketika itu kami diresmikan menjadi anggota Pramuka UIN Bandung, kembali tergerai airmataku saat mencium bendera merah putih milik Indonesia.
Kesimpulan :
Setiap kali aku memberi penghormatan khusus dan mencium tanda bakti untuk negeri, aku tak bisa menahannya menetes. Aku justru membiarkannya tergerai. Ku katakan :
AKU CINTA INDONESIA..... AKU BANGGA DILAHIRKAN DI TANAH AIR INDONESIA !
19-07-2013 selesai langsung pukul 17:15:52 WIB (sembari nunggu buka puasa akunya, hehehehe 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar