Kata mutiara seorang motivator dunia, OG Mandino dalam bukunya, "Greatest Miracle In The World" tertulis:
"Nomor, musik tertentu, karya seni tertentu, serta buku dan drama tertentu diciptakan bukan oleh komponis, pelukis, pengarang, atau dramawan, melainkan oleh TUHAN, dan mereka yang kita akui sebagai pencipta semua hasil karya ini hanya alat yang digunakan oleh TUHAN untuk berkomunikasi dengan kita."
Dan itu memang benar..., karena yang saya rasakan, saya berkarya karena panggilan hati, adanya sentuhan jiwa disana. Seperti yang kita ketahui, suatu karya cipta timbul dari sebuah pemikiran, adanya inspirasi dan imajinasi yang terlintas. Disadari atau tidak, disana terdapat bukti keagungan Allah yang telah memberikan ilhamnya kepada kita untuk terus berkarya. Karya-karya yang mengalir itu seperti cara Tuhan berdialog dengan kita, bagaimana ketika kita harus tegar menjalani hidup, bagaimana ketika kita harus terus belajar, mengejar matahari, bagaimana ketika kita harus selalu semangat, fikiran-fikiran itu muncul sebagai nasihat. Karena yang berbicara itu sebenarnya bukan diri kita, terasa berbeda ketika hati yang bicara. Dari hati kita bisa merasakan indahnya kasih Tuhan. Dan ketika kita mencoba berbicara seputar dimensi hati, rasanya tak akan selesai, karena itulah batas-batas pendekatan manusia dengan Tuhannya. hanya kita yang merasakan, seteliti apapun mencari diksi yang paling indah dan paling menarik sekalipun, rasanya masih kalah, tak tertandingi oleh perasaan yang ada, tak kan terungkapkan. biarlah lantunan menawan itu hanya untuk Tuhan, dan hanya Tuhan lah yang tau apa yang tak bisa kita ungkapkan.
Naluri saya berbisik "sastra dalam fisika tu ngga ada, tapi dengan fisika kita bisa berkarya sastra". Berkarya untuk Indonesia.

"Nomor, musik tertentu, karya seni tertentu, serta buku dan drama tertentu diciptakan bukan oleh komponis, pelukis, pengarang, atau dramawan, melainkan oleh TUHAN, dan mereka yang kita akui sebagai pencipta semua hasil karya ini hanya alat yang digunakan oleh TUHAN untuk berkomunikasi dengan kita."
Dan itu memang benar..., karena yang saya rasakan, saya berkarya karena panggilan hati, adanya sentuhan jiwa disana. Seperti yang kita ketahui, suatu karya cipta timbul dari sebuah pemikiran, adanya inspirasi dan imajinasi yang terlintas. Disadari atau tidak, disana terdapat bukti keagungan Allah yang telah memberikan ilhamnya kepada kita untuk terus berkarya. Karya-karya yang mengalir itu seperti cara Tuhan berdialog dengan kita, bagaimana ketika kita harus tegar menjalani hidup, bagaimana ketika kita harus terus belajar, mengejar matahari, bagaimana ketika kita harus selalu semangat, fikiran-fikiran itu muncul sebagai nasihat. Karena yang berbicara itu sebenarnya bukan diri kita, terasa berbeda ketika hati yang bicara. Dari hati kita bisa merasakan indahnya kasih Tuhan. Dan ketika kita mencoba berbicara seputar dimensi hati, rasanya tak akan selesai, karena itulah batas-batas pendekatan manusia dengan Tuhannya. hanya kita yang merasakan, seteliti apapun mencari diksi yang paling indah dan paling menarik sekalipun, rasanya masih kalah, tak tertandingi oleh perasaan yang ada, tak kan terungkapkan. biarlah lantunan menawan itu hanya untuk Tuhan, dan hanya Tuhan lah yang tau apa yang tak bisa kita ungkapkan.
Naluri saya berbisik "sastra dalam fisika tu ngga ada, tapi dengan fisika kita bisa berkarya sastra". Berkarya untuk Indonesia.

"I Love Indonesia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar